Rabu, 02 September 2020

Gowes Proklamasi memperingati 75 tahun kemerdekaan Indonesia Minggu 23 Agustus 2020

Gowes Proklamasi 2020

Keren sekali nih para senior MAPALA UI membuat acara gowes bersama dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yang ke-75 tahun  dan dilaksanakan pada hari Minggu 23 Agustus 2020. Saya dan Rudy berangkat gowes dari Pejaten menuju tikum area parkir Metropole melalui Pancoran, Manggarai, dan Tambak. Metropole dulu waktu saya masih belum sekolah disebut Megaria. Keluarga kami dulu tinggal di Jalan Tambak jadi dekat ke situ, biasanya dulu naik Helicak, kalau jalan kaki agak jauh mungkin ya untuk anak balita sekitar 1-1,5km. Sempat beberapa kali nonton disitu tapi lupa judul filmnya, entah Ben Hur, lalu film Bing Slamet dsb. Dibawah bioskop dulu ada tempat bikin pas foto kalau tidak salah nama studio tersebut Syam Foto. Ya cukup untuk nostalgia jaman dulu. Nah lanjut cerita gowes proklamasi. Begitu sampai langsung daftar ulang, cek suhu dan bayar uang ikut serta 50ribu rupiah / orang. Sambil menunggu waktu start kami dipersilakan makan buah ada pisang, jeruk, jambu atau nanas. Teng teng teng..kelompok kami yang ketiga bersepuluh bersiap untuk gowes. Keluar area parkir menuju Museum MH Thamrin, melewati RSCM, kampus UI dan masuk ke jalan Kenari. Setelah mendengar cerita mengenai sejarah singkat museum dari Om Ciwo kami lanjut ke Museum Sumpah Pemuda di jalan kramat. Setelah mendengar cerita dari host Ripto Mulyono dan foto bersama kami lanjut ke Lapangan Banteng area Tugu Pembebasan Irian Barat. Host disini Om Eka yang jelaskan kalau dulu ini terminal, lalu direnovasi pada jaman Gubernur Ahok dengan menggunakan dana kompensasi atas kelebihan koefisien luas bangunan (KLB) dari pihak swasta. Dengan menggunakan dana tersebut lapangan banteng dapat diperindah tanpa menggunakan dana APBD atau hutang. Keren kan.. Setelah berfoto bareng Degnan latar belakang tugu tersebut kami lanjutkan ke Gedung STOVIA. Host disini Om Agam Rajawali yang menjelaskan peran sekolah ini pada jaman dulu dan disini bersekolah juga para tokoh pergerakan kemerdekaan. Lanjut darisana kami gowes ke Gedong Joang di Jalan Menteng Raya, dimana di bagian belakang Gedung tersimpan mobil RI 1 dan RI 2 yang digunakan pada tahun 1940-an. Setelah mendengar penjelasan dai Om Ciwo kami lanjut ke rumah Laksamana Meida tempat perumusan naskah Proklamasi yang berada di Jalan Imam Bonjol sebelah Gereja GPIB Paulus. Setelah berfoto dan mendapat brosur Munasprok dari Om Agustaman, kami lanjut gowes ke Gedung Proklamasi. Host Agam Rajawali menjelaskan mengenai lokasi proklamasi diucapkan oleh Soekano, tugu yang dibuat dan dipugar, rumah yang dipugar, tugu yang dibangun jaman orba hingga status tanah tersebut saat ini. Dari lokasi proklamasi kami kembali ke Area Parkir Metropole dan setelah makan siang di kantin samping gedung kami pun pulang. Saya dan Rudy gowes lewat jalur menteng, kuningan, mampang. Di tengah jalan tepatnya di depan Gedung KPK lama saya ditabrak pengemudi motor yang mengantuk. Karena mengantuk ybs tidak sadar motor limbung kiri terus meluncur menabarak bagian belakang sepeda saya. Terimakash teman seangkatan BKP’93 yang turut serta Rudy, Iman, Hery. Mohon ijin share foto liputan acara ya teman-teman yang baik…Hery, Agustaman, Wening dkk. Acara sukses banget! Sangat bermanfaat dan menunjukkan semangat Cinta Pahlawan, Cinta Tanah Air dan Cinta Bela Negara! Tanpa perlu banyak cakap, upacara, seragam, atau demo segala. Acara ini patut untuk dilestarikan. Terimakasih untuk para senior panitia penyelenggara Om Yayak M Saat dan Om Eka Agus Rachman dkk lain yang turut mendukung kesuksesan acara Gowes Proklamasi ini. Horas! Merdeka! 


          

Persiapan di area parkir Metropole / Megaria

Gedung Museum MH Thamrin


Gedung Sumpah Pemuda

Gedung Sumpah Pemuda kika: Rudy Pratono, Paul S Hutauruk, Chaerudin "Hery" Latuconsina, Hendrik, Iman Sulaeman 
Lapangan Banteng dengan Tugu Pembebasan Irian Barat
Gedung STOVIA
Gedung Perumusan Naskah Proklamasi
Depan Area Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Makan siang dulu di kantin Megaria kika: Asep, Hendrik, Chaerudin "Hery" Latuconsina, Paul S Hutauruk, Dewi Satriani, Yayak M Saat, Ketum Mapala UI 2019-2020 Salsabila Altje, Rudy Pratono, Iman Sulaeman 
Akibat pengemudi motor ngantuk, pesepeda jadi korban





Senin, 23 Maret 2015

Rabu, 23 Juli 2014

Sisa Kampanye Pemilu 2014

Selamat atas terpilihnya Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia, sesuai ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa 22 Juli 2014 mengalahkan capres Prabowo Subianto dengan peroleh suara 53.15% atau 70,997,833 suara dibanding 46.85% atau 62,576,444 suara. Selama beberapa bulan dan 2 minggu terakhir ini kita semua disibukkan membahas capres dan cawapres, baik di kantor, resto, bus, pos ronda, warung kopi, rumah, semua topik hariannya hanya itu. Apalagi media TV terutama yang dimiliki ketua umum partai seperti Metro TV dan TV One, tidak kenal waktu selalu bahas topik yang sama. 
Berawal dari pemilihan anggota legislatif (pileg) pada 9 April, dimana kita diberikan pilihan untuk memilih perwakilan kita masing-masing seorang di DPR, DPRD dan DPD RI dari berbagai partai yang ikut serta. Mengetahui dan mengukur kekuatan partainya maka pada akhirnya partai-partai yang merasa kurang kuat mengubu / berkoalisi ke partai yang dianggap lebih kuat dan dapat menerima. Alhasil terdapat dua pasang capres dan cawapres dengan koolisi pendukungnya; 
1. Pasangan Capres Cawapres Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa didukung Gerindra, Golkar, PKS, dll
2. Pasangan Capres Cawapres Joko Widodo dengan Jusuf Kalla PDIP, Nasdem, PKPI, Hanura, dll
Sudah pasti masing-masing capres memiliki pendukung fanatik yang menggunakan berbagai media dari sekedar ngomong santai di warung kopi/makan, sampai ke jejaring sosial facebook, twiter, bbm atau whatsap.. Yang menarik kalau dalam suatu diskusi / pertemuan ada pendukung dari masing-masing capres.. cela mencela hingga saling serang melalui gambar / film atau tulisan. Berikut ini saya sekedar berbagi saja gambar berupa foto dan tulisan yang dikirim melalui whatsap saya, beberapa ada yang kocak, beberapa seram, dan beberapa netral dan biasa saja. Saya tidak mengetahui siapa yang membuat gambar atau tulisan tersebut, dan sekaligus saat ini saya ingin mohon ijin share kepada siapapun yang membuatnya. Saya copas dan tampilkan disini sekedar menyimpannya untuk dapat dilihat oleh teman-teman, baik saat ini maupun pada waktu yang akan datang, silakan dilihat dan digunakan sebagaimana perlunya...