Selasa, 31 Januari 2012

Kisah Pilu Gao Meiyun, Nenek 70 Tahun Masih Menjadi Pengantar Air

Gao Meiyun

Seorang wanita renta dengan berat badan hanya sekitar 37,5 Kg, usianya sudah 70 tahun yang tinggal di Distrik Shijingshan Beijing mungkin menjadi wanita tertua sebagai pengantar air di kota tersebut. Gao Meiyun sejak 2006 bekerja sepanjang hari mulai pukul 06.00 hingga jam 22.00. Setiap hari ia mengatar sekitar seratus galon air minum ukuran 20 kg ke berbagai apartemen dan banyak perkantoran di Beijing bagian Barat. Hal ini diberitakan oleh salah satu artikel di China Foto Press.

Gao Meiyun

Gao Meiyun yang sudah hidup sebagai janda tinggal bersama dengan anaknya yang lumpuh dan cucu yang cacat mental. Cucunya mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun 2008. Kadua kakinya harus dioperasi. Gao harus berhutang kepada orang-orang di sekitarnya untuk membayar biaya pengobatan cucunya tersebut. Namun, hutang yang sudah sedemikian banyak masih kurang untuk menyelesaikan pembayaran pengobatan anaknya.

Gao Meiyun

Mereka bertiga tinggal dalam kamar sempit ukuran 20 m2 tanpa pengatur udara namun justru dipenuhi dengan botol air mineral di setiap sudut ruangan. Uang yang ia peroleh sebagai pengantar air mineral dalam galon menjadi satu-satunya penghasilan untuk hidup sehari-hari sekaligus untuk membiayai pengobatan anaknya.

Gao Meiyun

Gao Meiyun menjadi sangat terkenal di masyarakat karena hampir tidak ada orang seusianya yang bekerja berat serta membutuhkan ketahanan fisik seperti itu. Namun, sejauh para pelanggan memerlukannya, Gao setiap saat pasti siap mengantarkan pesanan air minum galon tanpa memperdulikan cuaca. Tertatih-tatih ia menaiki satu persatu anak tangga menuju ke tempat pemesannya. Ia juga mengatakan bahwa keluarganya adalah motivasi untuk melanjutkan pekerjaan beratnya.

Gao Meiyun yakin bahwa suatu ketika anaknya akan menggantikan usahanya. Namun, kenyataan, anaknya tidak mampu melakukan hal itu karena masalah kesehatan yang ia derita. Sayangnya, Gao Meiyun sendiri sekarang mengalami gangguan kesehatan. Ia menderita batuk yang cukup parah. Tubuhnya juga menjadi bongkok karena bertahun-tahun mengangkat ratusan botol air mineral yang sedemikian berat.

Gao Meiyun

Akhir-akhir ini ada beberapa sukarelawan yang membantunya setiap hari Rabu. Ada para donatur yang membantu keuangannya pula. Disebutkan dalam salah satu sumber, sejak berita ini muncul di surat kabar dana yang telah diterima Gao Meiyun sebesar 100.000 yuan ($ 15,016,59). Setiap bulan pemerintah juga telah memberikan bantuan sebesar 3.000 yuan ($ 450,50) yang hanya cukup untuk biaya hidup namun bukan biaya pengobatan. Sekolah tempat cucunya belajar juga telah memberikan bea siswa secara penuh alias gratis.

Apakah hikmah yang dapat dipetik dari kisah nyata ini?

Pertama adalah rasa syukur dengan kondisi hidup kita saat ini, masih banyak orang diluar sana yang lebih susah hidupnya dari pada kita, yang kedua adalah seseorang hendaknya memiliki kemampuan menerima kenyataan sebagaimana adanya. Jangan mengeluh pada segala kesulitan yang dihadapi. Segala cara harus diupayakan agar semangat hidup selalu berkobar. Ubah pola pikir agar menjadi lebih positif. Jalani kehidupan dengan kesadaran setiap saat. Kebahagiaan dalam batin akan dapat dirasakan.

Sumber : pempeknyonya, Maskolis http://maskolis.blogspot.com/2011/11/kisah-pilu-gao-meiyun-usia-70-tahun.html

Xu Yuehua, Tanpa Kaki Merawat 130 Anak Yatim Piatu

Xu Yuehua, seorang wanita tanpa kaki yang mendedikasikan hidupnya untuk merawat sebuah yatim piatu di China, sungguh perkerjaan yang luar biasa. Dulunya Xu Yuehua adalah seorang gadis kecil yang normal seperti teman-temannya. Sampai pada suatu saat, waktu mengumpulkan batubara di rel kereta api. dan sebuah kecelakaan kereta api membuat Xu kehilangan kedua kakinya pada usia 13 tahun. Tidak ada kaki di usia yang sangat muda mungkin bagai dunia telah berakhir bagi Xu Yuehua. Apalagi Xu Yuehua saat itu adalah yatim piatu. Tidak semua orang bisa menghadapi kenyataan hidup ini.

Xu Yuehua
Xu Yuehua dengan sabar mengurus anak yatim piatu

Di saat-saat rasa frustasi menyelimutinya, Xu Yuehua segera sadar untuk menjadikan hidup dan tubuhnya berguna untuk sesama selama dia diberi kesempatan hidup di dunia. Ia telah merasakan waktu kecil sebagai yatim piatu dulu, dan dengan mengandalkan dua kursi kayu pendek untuk menyangga tubuhnya dan untuk berjalan, Xu melanjutkan hidupnya dengan tujuan dan semangat yang mulia, yaitu mengasuh dan membesarkan anak-anak yatim piatu .

Di Xiangtan Social Welfare House yang membantunya melalui masa-masa sulit ini Xu menemukan panggilannya. Saat ini, Xu telah menjalani 37 tahun merawat anak-anak yatim piatu di lembaga kemanusiaan ini. Dengan keterbatasannya, sudah 130 anak yang dibesarkan Xu. Memang tidak mudah untuk berpindah dari ranjang yang satu ke ranjang lain menggunakan bangku pendek. Belum lagi saat harus menyusui, meredakan tangisan bayi yang rewel dan mengajak mereka bermain. Namun wanita yang disebut ‘The Stool Mama’ ini melakukan semua hal dengan sebaik-baiknya.

Dengan melakukan yang terbaik, satu per satu kekhawatiran dalam kehidupan Xu Yuehua seakan dijawab oleh Yang Maha Kuasa. Pada tahun 1987, Xu menikah dengan Lai Ziyuan, seorang petani sayur di panti asuhan yang sama dan melahirkan anak laki-laki, Lai Mingzhi, tiga tahun kemudian. Xu mengaku sangat bahagia dengan hidup dan pengabdiannya.

Dalam benaknya, cacat fisik bukanlah menjadi batasan ataupun halangan seseorang untuk melakukan sesuatu dan berbagi demi mengurusi orang lain. Bahkan dengan kerendahannya hatinya yang sangat tulus, perempuan tersebut mengatakan, dirinya bukanlah orang hebat. Apa yang dilakukannya semata-mata hanya untuk memberikan kasih sayang seorang ibu. Untuk anak-anak yang nasibnya kurang beruntung, karena telah kehilangan orang tua.

Ia telah merasakan kehilangan kedua orangtuanya sejak masih kecil. Mulai saat itulah, dirinya dirawat di Rumah Yatim Piatu Xiantan. Dengan menggunakan kursi kecil untuk menggantikan kedua kakinya tersebut, Xu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Seperti memberi makan, mencuci, mengganti selimut, bahkan kadang membuatkan sepatu untuk 130 anak yatim asuhannya.

Xu Yuehua
Xu Yuehua sedang berbincang dengan Sheng Li anak yatim pertama yang dibesarkan olehnya

Mengasuh dengan Sepenuh Hati

Seperti dikutip dari Orange.co.uk, Rabu (22/12), Sheng Li, salah seorang anak asuh Xu Yueahua menuturkan, bahwa Xu merupakan pahlawan di mata anak-anak penghuni rumah panti asuhan Xiantan. “Tanpa Ibu Besar (panggilan untuk Xu Yuehua), mungkin saya sudah meninggal sejak lama. Suara kursi kecil yang menjadi tanda datangnya Ibu Besar merupakan suara yang terindah yang pernah saya dengar hingga saat ini,” ungkap Sheng Li.

Meski telah memiliki keluarga sendiri Xu tetap merawat anak-anak di panti asuhan di tempat dirinya dulu dibesarkan.  “Saya bukanlah orang hebat. Saya hanya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan, yaitu memberikan kasih sayang seorang ibu untuk anak-anak malang itu,” ucap Xu merendah. 

Xu Yuehua

Sebuah pelajaran yang sangat berharga, bahwa kebahagiaan selalu ada dalam setiap orang yang selalu berpikir positif, berpikir maju dan tidak berkubang dalam penderitaannya

Foto Xu Yuehua yang lain :

Xu Yuehua

Xu Yuehua

Xu Yuehua

Xu Yuehua

Xu Yuehua

Xu Yuehua

Xu Yuehua

(Diolah dari berbagai sumber)

Sumber: Maskolis http://maskolis.blogspot.com/2011/11/xu-yuehua-tanpa-kaki-merawat-130-anak.html

Kisah Mengharukan, Saya Rela Menjadi Tongkat Ibu Sepanjang Hidupku

"Hawa udara di Changchun, Tiongkok, sangatlah dingin. Li Yuanyuan memanggul sang ibu yang lumpuh kedua kakinya sambil menggendong putrinya yang berusia dua tahun buru-buru ke rumah sakit karena sang ibu terkena serangan jantung lagi. Orang-orang yang berlalu lalang di jalan memandang mereka bertiga dengan mata terbelalak, semua takjub melihat seorang wanita yang kelihatannya kurus lemah justru memiliki tenaga untuk memanggul satu orang sambil menggendong satu lagi…"

Menurut laporan “City Evening Post”, di pagi buta, 13 Pebruari 2008, Li Yuanyuan telah memakaikan baju bagi anak dan sang ibu yang baru sembuh dari sakitnya. Jam 10 pagi, Yuanyuan berjongkok di depan sang ibu, meletakkan kedua kaki ibu di pinggangnya lalu memanggul sang ibu, kemudian menggendong putrinya yang berdiri di atas tempat tidur.
Kedua tangan Yuanyuan dipakai untuk menyangga sang ibu, sedangkan sang ibu membantu merangkul cucunya mengitari leher Yuanyuan. Dengan cara inilah tiga orang tersebut saling berangkulan dengan susah payah keluar dari rumah sakit. Sang ibu telah lumpuh selama 21 tahun, selama 21 tahun itu pulalah Yuanyuan terbiasa memanggul sang ibu keluar masuk rumah sakit.

Ketika Yuanyuan berusia 7 tahun terjadilah sebuah kecelakaan lalu lintas yang benar-benar telah merubah kehidupannya. Karena kecelakaan ini ibunda mengalami kelumpuhan pada kedua kaki yang diperparah dengan menghilangnya sang ayah.

Sejak saat itu, Yuanyuan menjadi tulang punggung rumah tangga. Karena tidak ada penghasilan Yuanyuan menghidupi keluarga dengan menjadi pemulung, uang hasil kerja kerasnya habis terpakai untuk mengurus sang ibu.

Rasa bakti Yuanyuan kepada orang tua sangat menyentuh hati para tetangga, banyak tetangga yang dengan sukarela memberi bantuan kepada sang ibu dan putrinya ini. Karena sepanjang tahun hanya mampu berebahan, otot kaki sang ibu sering kejang, sakitnya tak tertahankan.

Ada seorang tetangga yang berprofesi sebagai seorang dokter tradisional tua, setiap hari membantunya memberikan terapi akupunktur terhadap ibu Yuan-yuan, bahkan mengajarnya menggunakan teknik akupunktur sederhana. Sejak berusia 11 tahun sampai sekarang, Yuanyuan sudah dapat menggunakan teknik akupunktur untuk meringankan rasa sakit ibunya.

Tiga tahun yang lalu, Yuan-yuan menikah, setahun kemudian, Yuanyuan melahirkan seorang putri. Namun di mana pun dan kapan pun, Yuanyuan tidak pernah meninggalkan sang ibu, dia dan suaminya bersama-sama memikul tanggung jawab mengurus sang ibu.

Meskipun rumah tangganya tidak terbilang kaya, mereka sangatlah puas. Sang ibu berkata, terkenang masa 21 tahun ini meskipun penuh penderitaan, namun dia sangat puas, dia merasa diri-nya sama dengan orang tua lain yang juga telah menikmati kehangatan keluarga.

Bagi Yuanyuan, selama 21 tahun ini, dia merasa dirinya sangat bahagia, karena dia adalah seorang anak yang masih memiliki seorang ibu.

Sumber: Maskolis, Last edited by maskolis; 10-11-11 at 02:59 PM.http://forum.kompas.com/internasional/46355-kisah-mengharukan-saya-rela-menjadi-tongkat-ibu-sepanjang-hidupku.html

Pembuktian terbalik tepat untuk kembalikan aset korupsi

Edward Omar Sharif Hiariej
Yogyakarta (ANTARA) - Sistem pembuktian terbalik dapat dijadikan rujukan dalam pengembalian aset kejahatan korupsi di Indonesia, kata pakar hukum dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Edward Omar Sharif Hiariej.

"Pengaturan pembuktian terbalik untuk mengembalikan aset kejahatan korupsi berikut prosedur acaranya, harus dimuat dalam undang-undang (UU) sebagai suatu pengecualian prosedur pembuktian yang berlaku pada umumnya," katanya di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), hal itu perlu dilakukan karena sifat dan karakter korupsi sebagai kejahatan luar biasa yang bersifat internasional.

"Pengembalian aset kejahatan korupsi yang saat ini berlaku di Indonesia hanya melalui sarana hukum pidana dengan membuktikan terlebih dulu kesalahan tersangka atau terdakwa melalui putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap, kecuali jika meninggal dunia, maka dapat dilakukan gugatan perdata," katanya.

Ia mengatakan pembuktian terbalik dalam pengembalian aset kejahatan korupsi hingga saat ini memang belum diatur secara jelas dan rinci.

Dalam konteks perundang-undangan di Indonesia, dalam hal pembuktian terbalik absolut, terdakwa diembani kewajiban untuk membuktikan bahwa harta yang dimiliki bukan berasal dari kejahatan dianut dalam UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Pasal 77 undang-undang a quo menyebutkan untuk kepentingan pemeriksaan di sidang pengadilan, terdakwa wajib membuktikan bahwa harta kekayaan bukan merupakan hasil tindak pidana.

"Seharusnya UU itu tegas mengatur konsekuensi dari pembuktian terbalik yang dilakukan oleh terdakwa. Namun, berdasarkan Pasal 77 juncto Pasal 78 UU tersebut tidak diatur prosedur beracaranya atau setidaknya mengatur konsekuensi dari pembuktian terbalik itu," katanya.

Menurut dia, pembuktian terbalik dalam pengembalian aset kejahatan korupsi dapat digunakan melalui sarana hukum, baik perdata maupun pidana.

Pengembalian aset kejahatan korupsi tanpa melalui penuntutan pidana secara implisit tercantum dalam Pasal 51 Ayat (1) UNCAC perihal bantuan hukum timbal balik di antara setiap negara peserta konvensi berkenaan dengan kekayaan yang diperoleh, melalui atau terlibat dalam kejahatan yang ditetapkan dalam UNCAC.

Ia mengatakan pengembalian aset yang berasal dari tindak pidana melalui jalur keperdataan dengan menggunakan pembuktian terbalik tidak serta merta melanggar asas praduga tak bersalah, meskipun tidak perlu dibuktikan kesalahan terdakwa.

"Tindakan represif terhadap kejahatan korupsi tidak hanya dengan menghukum pelaku kejahatan, tetapi juga dengan upaya mengembalikan aset kejahatan yang dikorupsi. Ada beberapa prasyarat dalam pengembalian aset kejahatan di antaranya kemauan politik negara, sistem hukum, kerja sama kelembagaan, dan kerja sama internasional," katanya.

Menurut dia, selain sifat dan karakter korupsi sebagai kejahatan luar biasa, ada juga beberapa dampak korupsi yang melatarbelakangi internasionalisasi kejahatan korupsi, yakni korupsi dianggap merusak demokrasi, aturan hukum, pasar, dan kualitas hidup serta mengganggu pembangunan berkelanjutan dan melanggar hak asasi manusia.

"Oleh karena itu, pembuktian merupakan hal yang sangat krusial dalam menyelesaikan suatu permasalahan hukum. Pembuktian merupakan jantung dalam persidangan suatu perkara di persidangan," katanya.
(B015*H010)
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2012
http://www.antaranews.com/berita/295195/pembuktian-terbalik-tepat-untuk-kembalikan-aset-korupsi

Penjualan Emas Batangan Logam Mulia Melonjak 68,16 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com — Sepanjang 2011, penjualan emas batangan PT Logam Mulia naik 68,16 persen menjadi 6,05 ton, dari tahun sebelumnya sejumlah 3,6 ton. Vice President PT Antam UBPP Logam Mulia Herman menyebut, penjualan tersebut tercatat 58 persen melebihi target awal tahun lalu.

Herman menuturkan, maraknya penjualan emas batangan pada tahun lalu ditopang lonjakan signifikan harga emas. "Dalam periode setahun kemarin, harga emas berhasil naik 27 persen," urainya, Senin (16/1/2012).

Selain itu, dia bilang, tingginya penjualan karena ada nasabah dari perusahaan atau korporasi yang banyak membeli emas batangan dalam bentuk kontrak atau perjanjian di logam mulia. Herman menyebut, dari sekian banyak pembeli korporasi, PT Pegadaian paling signifikan melakukan pembelian emas. Pegadaian punya proporsi 40 persen dari pembelian korporasi atau perusahaan.

Tak hanya itu, tingginya penjualan pada 2011 ditengarai juga karena dibukanya kembali cabang Logam Mulia di Surabaya, Jawa Timur. Kata Herman, pihak Logam Mulia sebenarnya tidak menduga penjualan emas batangan di cabang Surabaya melebihi target awal sewaktu re-launching. "Saat dibuka kembali, kami menargetkan penjualan sekitar 20 kilogram emas batangan per bulan. Namun ternyata, penjualannya melebihi jumlah tersebut," ujarnya.

Dia mengklaim, masyarakat Surabaya memiliki minat berinvestasi emas cukup tinggi sehingga bisa berkontribusi cukup signifikan terhadap penjualan Logam Mulia. (Dyah Ayu Kusumaningtya/Kontan)
Erlangga Djumena | Senin, 16 Januari 2012 | 12:16 WIB 
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/01/16/12161073/Penjualan.Emas.Batangan.Logam.Mulia.Melonjak.68.16.Persen