Selasa, 31 Januari 2012

Ini Negara Pemilik Cadangan Emas Terbesar


NEW YORK, KOMPAS.com — Emas memiliki peranan besar dalam menjaga sistem keuangan sebuah negara. Logam mulia ini menjadi aset terbesar di sejumlah devisa negara.
Nilai emas yang secara historis selalu mencatatkan kenaikan tahunan menjadi acuan bagi negara untuk mempertahankan kepemilikannya.
Dari tahun ke tahun, Amerika Serikat (AS) menempati posisi pertama dengan jumlah emas terbesar di antara negara maupun institusi keuangan di dunia. Paman Sam meninggalkan standar emas pada 1971.
Di posisi kedua, Jerman juga memiliki cadangan emas yang cukup besar. Bank Sentral Jerman, Deutsche Bundesbank, yang bermarkas di Frankfurt, menjadi manajer cadangan devisa negara. Namun ada kabar bahwa sebagian fisik emas milik Jerman itu disimpan di The Federal Reserves AS. Wartawan internasional Max Keiser menerima pengakuan beberapa bagian fisik emas The Fed dimiliki oleh Bundesbank.
Posisi ketiga diduduki oleh International Monetary Fund (IMF). Beranggotakan 187 negara, kebijakan kepemilikan emas di IMF selalu berubah dari tahun ke tahun. Cadangan ini dimaksudkan untuk membantu perekonomian anggotanya. Tergantung dari kondisi pasar, Dana Moneter Internasional ini selalu melakukan aksi beli maupun aksi jual sebagai inisiatif kondisi ekonomi.
Berikut adalah daftar pemilik emas terbesar di dunia :
 Nama NegaraJumlah (ton)Porsi devisa (%)
1Amerika Serikat (AS)8.133,5076,9
2Jerman3.396,3074,2
3IMF2.814,10 
4Italia2.451,8073,9
5Prancis2.435,4073,7
6China1.054,101,8
7Swiss1.040,1016,8
8Rusia873,69,6
9Jepang765,23,3
10Belanda612,563
11India557,710
12ECB502,134,8
13Taiwan422,46,1
14Portugal382,589,8
15Venezuela372,971,1
16Saudi Arabia322,93,3
17United Kingdom310,318
18Libanon286,832,5
19Spanyol281,635,5
20Austria28058,3
Sumber : World Gold Council, Data 13 Januari 2012
(Dyah Megasari/Kontan)
| Erlangga Djumena | Selasa, 24 Januari 2012 | 13:43 WIB
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/01/24/1343282/Ini.Negara.Pemilik.Cadangan.Emas.Terbesar 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar