Kamis, 11 Juli 2013

Lari Marathon Yuks......



P: Man..apa kabar loe?
D: Kabar gw baik-baik aje..loe masih di Cibuburkah?
D: Masih..
P: Kegiatan loe apa an?
D: Online trading dan marathon..
P: Ha? Gile loe, yang bener man…
D: Yoi..gw dah ikut yang di Bali dan Singapur, tahun ini akan ada lagi marathon di Bali, ikutan aja juga
P: Gw pengen sih yang di Bali tapi gw ikut yang di kampus dulu deh..
D: Sip, sebulan sebelum ke Bali ada latihan bareng lari 5 km di Senayan, ikut aja ya…
P:  Sip lah man…
Dohar Siburian dan saya di acara latihan BII Maybank Bali Marathon 2013 hahaha, lihat tuh logo di dada kiri kaos DS 42 km finisher di Singapur...mantab
Itu bbm an saya dengan teman kuliah dulu, ngak nyangka teman saya yang perokok hobi marathon. Kalo dia masih bisa diberi napas panjang sayapun seharusnya tidak masalah untuk ikut coba marathon.
Sayapun mulai mempersiapkan diri, browsing di google mempersiapkan diri ikut marathon, membuat jadwal lari latihan, membuat rute tempuh dan menghitung jarak tempuh, lalu mulai berlatih.
Persiapan diri yang harus dilakukan sebelum aktivitas latihan lari pagi hari missal puklu 05.00, seperti istirahat tidur 7-8 jam malam sebelumnya, makan karbohidrat malam sebelumnya, makan karbohidrat sebelum lari secukupnya seperti pisang, minum minuman isotonic, peregangan dan pemanasan sebelum lari sekitar 5 menit.
Mencari kegiatan lari bersama juga perlu dilakukan sebagai selingan daripada lari sendiri terus menerus. Kegiatan lari bersama juga dapat dicari melalui google. Lari bersama dapat dimanfaatkan sebagai ajang persiapan lari marathon sesungguhnya. Adapun yang perlu dijadikan catatan untuk evaluasi, seperti jarak dan waktu tempuh, kebutuhan pola makan dan minum, serta perlengkapan termasuk jenis bahan sepatu dan seragam lari.
Beberapa kegiatan lari bareng yang diikuti seperti;
1.     BII Maybank 5 Latihan Mini, Senayan, 5 Mei 2013
Lari dari rumah pukul 04.45 ke Senayan, pintu barat senayan pas dekat jalan Sudirman. Ketemu DS terus ganti kaos, pemanasan nunggu start lama bener dah, rencana pkl 05.30 tatapi baru start 06.30 (kalo ngak salah). Lari keluar arah semanggi, naik putaran, turun balik arah ke senayan, terus putar di patung pemuda, balik arah ke lapangan / lokasi start. Sepanjang rute tersedia air minum dalam gelas. Nyimak diskusi kesehatan dan marathon di panggung acara, daftar ikut Bali Marathon n bayar 250rb, lihat lihat stand pendukung acara, ikut game tebak tebakkan BII dan foto bareng teman.
Istirahat
:
6 jam
Makan Malam
:
Biasa
Makan Pagi
:
1 bh Pisang
Minum
:
1 lt Pocari (untuk satu hari)
Personal Equipt
:
Bandana, Kaos Acara, Celana Lari, Supporter, kaos kaki, sepatu lari Diadora
Ongkos
:
Busway pas balik aja, mampir dulu di PMI pusat untuk donor, trus M16 11,000
Fasilitas
:
Kaos Acara, foto dan hadiah game
Jarak
:
5 km
Waktu Tempuh
:
Maaf tidak jelas, tapi capek bener, karena sudah lari dari rumah…hadehhhhh
Foto bersama sebelum lari depan panggung acara
Aktivitas Games di Stand BII Maybank
Stand BII Maybank
Area stand
2.   Half Marathon Mapala Universitas Indonesia, 12 Mei 2013 di kampus UI Depok
Dilaksanakan oleh Mapala UI, saya ikut yang berjarak tempuh 21 km, start dari lapangan samping FKM kearah stadion, belok kiri arah PNJ, belok kanan masuk PNJ, mutar di parkiran, keluar PNJ belok kanan lewati posisi start, terus ke pintu depan, mako batalyon UI, asrama, tembus FT, mutar balik kea rah depan lagi FE, FS, FPsi, Fisip, lalu putar balik nyusuri rute yang sama, terus FKM ke lokasi start, saya kira sudah selesai, ternyata diputar lagi ke arah menara air, perpustakaan lama, perpustakaan baru, masjid, belok kanan, dan lanjut ke belok kanan finish line di parkiran Balairung….hadeh capek bener
Berangkat dan pulang bersama Inka dengan mobil
Istirahat
:
6 jam
Makan Malam
:
1 prg Spagheti
Makan Pagi
:
1 bh Pisang, 1 sobek Roti
Minum
:
1 lt Pocari (untuk satu hari)
Personal Equipt
:
Bandana, Kaos Acara, Celana Lari, Supporter, kaos kaki, sepatu lari Diadora
Ongkos
:
Daftar 180rb (lupa angka pastinya)
Fasilitas
:
Kaos Acara, Medali Finish, Air Aqua, pisang (waktu finish), makan siang (gratisan krn undangan yang datang sedikit hehehe)
Jarak
:
21 km
Waktu Tempuh
:
Maaf tidak jelas, dari panitia bilang pake RFID dan diemail tetapi email nya tidak ada, sepertinya sekitar 2jam 45menit
Brosur Half Marathon Mapala UI 2013
Foto dari teman; kalo tidak salah di sekitarjalan masuk / keluar PNJ

Logo Mapala UI Half Marathon, mudah-mudahan menjadi ajang acara rutin
 
Difoto oleh Didiet, sebelah kiri saya, tenda tempat para undangan dan tamu penting(?) karena aktivitas ini diikuti pula oleh anak Presiden SBY
3.      Aquarius Sebelasthlon di Senayan, Juni 2013
Dilaksanakan oleh tim panitia acara (EO) Aquarius minuman isotonic dari Coca Cola Group, sebagai bagian ajang promosi. Namanya promosi, jadi daftar gratis di Senayan. Waktu daftar dapat nomor dada, kaos dan cip RFID. Daftar ulang dilaksanakan selama 3 hari menjelang pelaksanaan. Konsentrasi Acara di lapangan ABC Senayan. Start di rute atletik sekeliling pinggir lapangan bola untuk lari 5 km sebagai kegiatan pertama dari 11 games. Dari start lari keluar ke arah pintu TVRI Senayan, terus belok kiri depan Mulia, terus lari, belok kiri arah hotel Atlit, masuk jalan sudirman, terus ke semanggi, belok kiri di depan hotel sultan, terus lari, belok kiri depan JCC, terus lari, masuk pintu depan TVRI, terus lurus belok kiri arah JCC dan masuk belok kiri ke Lapangan ABC, langsung lanjut lari mundur, jalan cepat, naik bukit, jalan di balok titian, lari di lobang ban, monkey bar, merayap, pindahkan ban…hadeh otot perut bawah tegang salah peregangan…
Istirahat
:
5 jam
Makan Malam
:
2 prg Indomie
Makan Pagi
:
1 bh Pisang
Minum
:
1 lt Pocari (untuk satu hari)
Personal Equipt
:
Bandana, Kaos Acara, Celana Lari, Supporter, kaos kaki, sepatu lari Diadora
Ongkos
:
Dengan mobil bbm 15,000, tiket masuk mobil 15,000
Fasilitas
:
Kaos Acara, Medali Finish, Aquarius (terserah mau minum sesukanya)
Jarak
:
5 km
Waktu Tempuh
:
Maaf tidak jelas, dari panitia bilang pake RFID dan diemail tetapi email nya tidak ada

11 Aktivitas Games dalam satu acara sebelasthlon, waktu pertama dengar, serem bener, triathlon aja sudah kebayang beratnya ini sebelasthlon...hehehe ternyata acara happy - happy an dan seru..
Senam aerobik di lokasi parkir lapangan ABC, ada band musik cadas juga
Monkey Bar...kata Indra; Gorilla Bar...hehehe...
Finish Point, foto dulu bersama Inka
Foto depan banner si empunya acara Aquarius
Inka berfoto depan banner Aquarius...cihuy bener dah
Nah, masih banyak acara lari lagi sepanjang tahun.
Saya membayangkan bila acara kompetisi lari dilaksanakan secara rutin bukan tidak mungkin bibit pelari dapat menjamur, dan seperti kita tahu, atletik (lari) adalah “ibu dari selmua cabang olah raga” “Mother of All Sport”, maka bakal banyak bibit unggul yang dapat disiapkan untuk banyak cabang olah raga. Saya berharap juga makin banyak komunitas lari mulai dari tingkat RT/RW (karang taruna), sekolah, keluarga, dst.

Rabu, 10 Juli 2013

Mangongkal Holi Holi (Menggali Tulang Belulang)




Nisan Bpk.DR. Marulam Hutauruk SH (amangtua)
Di tanah Batak atau umumnya di Sumatera Utara sering kita jumpai tugu-tugu marga di sepanjang jalan mulai selepas Pematang Siantar hingga Tarutung (Kab. Tapanuli Utara). Tugu Marga tersebut berupa bangunan semen dengan ornamaen seperti patung orang, gorga atau ornamen khas batak lainnya. Di bagian dasar dan fisik ornamen terdapat ruang kosong seperti rak tempat meletakkan tulang belulang nenek moyang atau leluhur. Tugu marga biasanya didirikan oleh turunan dari nenek moyang atau leluhur, yang menganggap sudah waktunya didirikan tugu marga tersebut. Makin banyak turunan dari leluhur tersebut umumnya dibuat tugu marga dari turunan ompu tersebut. Misal Hutauruk memiliki empat ompu pada generasi kedua maka bila waktunya sudah cukup maka bisa dibangun tugu marga Hutauruk Ompu Raja Sumonggop. Maksud dari pemberian nama tugu ini bahwa tulang belulang atau tengkorak yang ditempatkan pada tugu tersebut adalah turunan dari Ompu Raja Sumonggop. Hingga tulisan ini dibuat, turunan dari Hutauruk Ompu Raja Sumonggop belum memiliki tugu marga, paling tidak ini yang saya ketahui sebagai keturunan ke 13 Hutauruk dari Ompu Raja Sumonggop.

Lembar liturgi acara Mangongkal Holi (amangtua dan inangtua) Marulam Hutauruk dan Helena L. Tobing 
Pada hari Sabtu, 22 Juni 2013 kami melaksanakan salah satu acara adat budaya Batak yaitu Mangongkal Holi Holi dari bermacam kegiatan adat orang Batak. Singkatnya kegiatan adat Mangongkal Holi Holi ini adalah menggali makam atau kubur nenek moyang untuk dipindahkan ke tugu marga yang ada di huta (kampung) atau tanah leluhur. Makam atau kubur nenek moyang yang digali tersebut umumnya menyisakan tengkorak, tulang dan sisa-sisa pakaian yang dikenakan, itupun tergantung dari kondisi kimia tanah makam tersebut. Maksud dari pemindahan ini adalah bahwa meskipun yang bersangkutan telah pergi jauh merantau dan meninggal entah dimanapun tetapi ikatan terhadap tanah leluhur tetap terikat selamanya. Bahwa ikatan terhadap budaya batak sudah terikat sejak orang batak tersebut masih dalam kandungan hingga telah menjadi tulang belulang, ikatan tersebut tidak pernah lepas bagi orang batak yang menjalankan tradisi atau adat batak. Pada prakteknya Mangongkal Holi Holi saat ini belum dapat sepenuhnya dilakukan sesuai tradisi yang ada, seperti kami belum memilki tugu marga sehingga tulang dan tengkorak yang telah digali dimasukkan kembali ke dalam tanah makam di lokasi yang baru.
Sekitar pukul 06.30 kami berkumpul di TPU Menteng Pulo Jakarta Selatan dan memulai acara dengan kebaktian yang dipimpin oleh seorang pendeta dari Geraja HKBP Poltangan Pasar Minggu, tempat ibadah abang kami yang empunya acara (hasuhuton). Hasuhuton atau yang empunya acara pada adat batak bukan individu tetapi komunal dan biasanya turunan dari satu ompu yang akan di-okal holi-nya. Abang kami Indra Hutauruk sebagai pimpinan hasuhuton memiliki saudara sekandung 3 laki-laki dan dua perempuan.  Abang Indra adalah anak ketiga laki-laki dan pimpinan hasuhuton biasanya dilaksanakan oleh anak pertama (si angkangan), tetapi karena anak kedua Abang Viktor sudah meninggal tahun lalu dan anak pertama Abang Gunawan tidak aktif pada kegiatan adat maka Abang Indra lah yang memimpin hasuhuton ini. Hasuhuton pada acara ini terdiri dari Abang dan Adik (laki-laki) beserta turunan, dan saudara peremuan (Iboto atau Ito) beserta turunan. Abang Indra memiliki satu oran adik, Abang Tulus dan dua orang ito yaitu Ito Reni Manik yang meninggal pada 2011 yang diwakili anak serta putrinya dan Ito Hirsa yang meninggal pada 2007 diwakili oleh suami Lae Alpino L.Tobing dan putri-putri.
Kotbah dari pendeta berupa wejangan maksud kegiatan adat ini dan hubungannya dengan kekristenan yang tidak ada budaya menggali kubur. Pada kotbah dikatakan bahwa menggali kubur ini bukan untuk menghormati tulang belulang tersebut tetapi  terlebih pada rasa cinta dan hormat seorang anak atau turunan terhadap orang tua supaya terlaksanalah salah satu perintah Tuhan yang diterima Musa pada waktu bangsa Israel melaksanakan perjalanan panjang keluar dari Mesir. Hukum tersebut adalah Hormatilah Ibu Bapakmu, dimana ditekankan pula oleh pendeta bahwa siapa yang tidak menghormati orang tua atau saudaranya berarti tidak menghormati Tuhan, dan Mangongkal Holi Holi ini dilakukan sebagai salah satu bentuk penghormatan anak terhadap orang tua seperti yang diamanatkan pada hukum kelima.
Setelah kebaktian acara dilanjutkan dengan menggali makam Amangtua Dr. Paian Marulam Hutauruk, SH yang meninggal pada tahun 1990, ayah abang Indra dan abang pertama ayah kami. Dibawah tenda putih, tim penggali makam bekerja dan sesekali kami termasuk anak dan bere (anak dari saudara perempuan) melihat ke dalam makam. Satu persatu tulang-tulang dan tengkorak dinaikkan oleh penggali kubur dan diletakkan diatas kertas untuk diuraikan atau dibersihkan dari sisa pakaian atau akar dll oleh anak atau cucu hasuhuton. Setelah tulang dan tengkorak diangap bersih, selanjutnya lobang makam diperiksa kembali, bilamana masih ada sisa-sisa tulang yang tertinggal dan bila dianggap sudah bersih selanjutnya tulang dan terngkorak dipindahkan keatas kain putih. Kemudian kain putih dilipat pada tengahnya dan ujungnya seperti permen, dan diserahkan kepada Tulang (saudara laki-laki atau turunannya laki-laki dari ibu) yang siap menerima dan menampung kain putih dan isinya tersebut di atas kain ulos seperti hendak menerima gendongan bayi.  Adapun Tulang atau turunan Tulang dari Amangtua Marulam diterima oleh Lae Sahat Lumban Tobing dari turunan ompu Rajaingan. Selanjutnya tulang dan tengkorak dimasukkan dalam peti kecil berukuran lebih kurang 100x40cm khusus untuk tulang dan tengkorak. Acara dilanjutkan dengan menggali makam Inangtua Helena boru Lumban Tobing istri dari Amangtua Marulam yang meninggal pada tahun 1993. Sama seperti pada amangtua tengkorak dan tulang inangtua dibersihkan terlebih dulu dan diserahkan pada turunan atau saudara laki-laki dari inangtua yaitu Tulang Lumban Tobing Ompu Raja Pontas.
Setelah diangkat dari lubang makam tulang belulang dan dipastikan bagian per bagian dan dibersihkan dari kotoran, sisa-sisa pakaian, sampah atau akar pohon 






Cek and Ricek agar tidak ada tulang belulang yang tersisa dan tertinggal  
Tulang belulang yang telah dibersihkan disusun dan diletakkan di atas kain putih
Pihak Tulang atau keturunannya (paman, saudara laki-laki ibu) meyiapkan ulos ragi hotang untuk menerima tulang belulang 
Hasuhuton (si empunya acara) atau keturunan langsung dari yang digali, pada foto diwakili oleh anak (Indra Hutauruk) dan pahopu (cucu, Ernst Hutauruk) mengangkat kain putih wadah tulang belulang untuk diserahkan kepada pihak tulang (hula-hula) yang siap menerima dengan ulos terbentang
Holi-holi (inangtua) siap diterima oleh hula-hula / tulang Lumban Tobing (Ompu Raja Pontas)
Holi-holi diterima di atas ulos ragi hotang
Holi-holi dimasukkan ke dalam peti khususholi holi
Merapikan ulos sebelum peti ditutup
Merapikan ulos sebelum peti ditutup
Peti khusus holi-holi siap diberangkatkan
Setelah kedua peti siap diberangkatkan kamipun bergegas menuju bus yang telah disiapkan dan sembari menerima snacks kotak kami masuk ke dalam bus. Perjalalanan dari Menteng Pulo ke San Diego – Karawang sekitar satu jam. Tiba di lokasi kami turun dan duduk dibawah tenda yang telah disipakan di dekat liang makam. Kembali kami berdoa dan mendengarkan kotbah yang dilanjutkan dengan menurunkan peti kedalam satu liang. Selesai ibadah kami menaburkan bunga di atas makam. Waktu menunjukkan pukul 11.00 dan beberapa dari kami menuju restoran di area pemasaran untuk makan siang dan kami beserta beberapa sudara mengunjungi makam saudara tercinta termasuk ke makam papi. Kami berdoa dan menyanyikan sebuah lagu dan mami kembali menangis, hehehe rupanya masih sedih terus dan belum bisa merelakannya. Yang kami kunjungi selain makam papi, makam amanguta dan inangtua BI, Lae Tobing (dekat makam papi) dan lae Sihar Sinurat (suami ito Lasma Hutauruk).
Pukul 12.00 kami rombongan yang mengunjungi makam saudara-saudara bergabung dengan rombongan besar untuk makan siang. Setelah makan seperti acara di keluarga kami, ada acara mandok hata mulai dari rombongan hula-hula / tulang beserta boru mereka, dilanjutkan dari kami keluarga di luar hasuhuton mulai dari boru bere, kami generasi 13 dan generasi 12. Selanjutnya keluarga hasuhuton mengampu mulai dari boru bere diakhiri oleh abang Indra. Setelah doa penutup acara kamipun pulang kembali dengan mengendarai bus menuju menteng pulo.