Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan, Industri, dan Logistik Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Natsir Mansyur mengatakan pemerintah perlu mendukung program penyehatan biaya logistik dan biaya penunjang logistik.
“Penyehatan biaya logistik itu misalkan biaya angkutan barang dan pangan,” ujar Natsir kepada Bisnis, hari ini.
Terkait biaya penunjang logistik, Natsir menjelaskan pemerintah perlu memberikan insentif untuk pembelian kapal angkutan barang, dan alat transportasi agar bisa dibeli dengan harga terjangkau. Peningkatan jumlah kendaraan, menurut dia, akan membantu kapasitas angkut logistik semakin lancar.
Selain pemberian insentif, menurut dia, pemerintah perlu lebih memfokuskan diri pada perbaikan infrastruktur penunjang distribusi logistik. Seperti, dia mencontohkan pemerintah perlu membuka pelabuhan baru untuk mengatasi sesaknya kegiatan distribusi di pelabuhan yang sudah ada saat ini.
Dengan pemberian insentif, Natsir berharap target efisiensi biaya logistik akan lebih cepat terwujud. Sebelumnya dia mengatakan biaya logistik di Indonesia termasuk tinggi dibandingkan negara lain, yakni sekitar 17% dari biaya produksi.
“Saya optimis Asean Economic Community bisa tekan biaya logistik dari 17% menjadi 10% pada 2015. Dengan insentif nanti semoga bisa semakin terwujud,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah akan memberikan insentif untuk menekan tingginya ongkos logistik yang membebani pelaku usaha lokal. Ini dilakukan untuk memperluas perdagangan domestik sebagai upaya menutupi lemahnya perdagangan internasional akibat krisis global.
“Perbaiki insentif akan dilakukan untuk meningkatkan sistem logistik nasional,” ujar Hatta. (arh)
Sumber:
Selasa, 06 Desember 2011 | 19:12 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar