Pada hari Sabtu, 17 Agustus 2013,
kita merayakan Hari Raya Kemerdekaan Republik tercinta ini yang ke-68 tahun.
Seperti perayaan pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan diisi dengan berbagai lomba dan kegiatan
lainnya yang pada intinya untuk mempererat kerukunan antar angota kelompok
masyarakat missal saja antar penduduk dalam satu Rukun Tetangga (RT), antar
karyawan suatu kantor, antar siswa siswi sekolah, maupun antar anggota rumah
ibadah seperti yang kami lakukan sebagai anggota Gereja HKBP (Huria Kristen
Batak Protestan) di Resort Menteng Jakarta Pusat.
|
Persiapan Fun Bike di halaman gereja, briefing, nyanyi dan berdoa dipimpin Pdt. Dr. Einar Sitompul |
|
Pengguntingan pita dimulainya Fun Bike oleh Pdt. Arthur Sitorus, diapit oleh Pdt. Dr. Einar Sitompul dan Inang Pdt. Mika Purba |
Perayaan hari kemerdekaan gereja
kami dilaksananakan dengan panitia NHKBP (Naposo HKBP) atau Kelompok Pemuda
Pemudi HKBP Resort Menteng. Perayaan seperti pada tahun lalu dilakukan dengan
gowes bersama atau fun bike. Kegiatan fun bike dimulai dari gereja kami di Jl.
Jambu Menteng Jakarta Pusat pada pukul 07.30. Sebelumnya kami berkumpul pada
pukul 06.00 untuk melakukan daftar ulang, menerima pembagian sepeda sewa-an
(untuk yang mendaftar tanpa bawa sepeda sendiri), sarapan yang disediakan
panitia kopi, teh dan roti, dan ngobrol-ngobrol.
Kami diundang berkumpul ke
halaman gereja yang semakin sempit karena sedang direnovasi untuk mendengarkan
briefing oleh ketua pelaksana termasuk penjelasan rute yang dilanjutkan seperti
pertemuan yang digagas gereja, apapun kegiatannya pastilah ada nyanyi dan doa
bersama, dan itulah yang kami lakukan. Start gowes diawali pengguntingan pita
merah oleh Pendeta Arthur Sitorus (pendeta diperbantukan) didampingi Pendeta
Dr. Einar Sitompul (pendeta uluan) HKBP Menteng. Setelah pita digunting kamipun
para peserta berjumlah sekitar 150 orang mulai menggowes.
|
Berhenti sebentar di Jl. Imam Bonjol, menunggu rekan rekan di belakang |
|
Tertib berlalu lintas, meski bersepeda tetap harus berhenti bila lampu merah |
|
Petugas Medik / P3K di antara rombongan |
|
Suasana lengang Jl. MH. Thamrin, Sabtu 17 Agustus 2013 |
Rute yang kami jalani dari
Jl. Jambu ke Taman Surapati, belok kiri
ke Jl. Iman Bonjol lalu belok kiri ke Jl. Cik Di Tiro, lalu belok kiri lagi ke
Jl. Cut Meutia, terus masuk Jl. Sam Ratulangi, belok kanan ke Jl. Jusuf
Adiwinata, lalu berputar di ujung jalan tersebut masuk ke Jl. H. Agus Salim,
lewati Gereja Theresia yang sedang persiapan lomba acara 17-an juga di
halamannya, terus lagi dan belok kanan masuk Jl. Kebon Sirih, belok kiri arah
Gambir, belok kiri ke Jl. Medan Merdeka Selatan, lewati Kedubes AS, hingga ke
buderan Jl. Thamrin, belok kiri arah selatan, terus hingga bunderan Hotel
Indonesia (namanya belum diganti meskipun hotel tersebut telah berganti nama),
belok kiri arah barat, dan berhenti di Taman Surapati untuk foto bersama, dan
selanjutnya kembali ke gereja, dengan perkiraan total jarak tempuh 10km dengan
waktu 1.5 jam. Selain di Taman Surapati kami beberapa kali berhenti untuk
menunggu peserta yang belakang juga berkoordinasi dengan polisi karena ada
beberapa titik yang tidak bisa dilewati karena pada saat bersamaan ada acara di
kantor lainnya.
|
Sepeda sewaan untuk peserta yang tidak bawa sepeda sendiri dipoolkan |
|
Penutupan Acara dengan pembagian door prize |
Berkumpul lagi di halaman gereja
kami menuggu acara pembagian doorprize sebanyak 5 buah, dilanjutkan doa dan
makan siang yang disediakan panitia berupa nasi paket D’Cost (nasi, sayur dan
ikan) yang nikmat sekali. Sayapun kembali ke rumah dengan gowes seperti waktu
berangkat dari rumah dengan United MTB hijau. Saya menyempatkan mampir di
Pejaten Village untuk membeli rantai anjing dan beberapa kebutuhan. Pengelola
Pejaten Village cukup perhatian pada pengendara sepeda dengan menyiapkan
parkiran sepeda di depan pintu utara, menghadap Republika di samping pangkalan
taxi blue bird.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan bila membuat event serupa seperti;
- Koordinasi ijin keramaian serta rute yang akan
dilalui dengan kepolisian setempat
- Kostum Panitia (marshal) dengan warna nge-jreng
sebagai pengenal serta cepat terlihat
- Senam atau gerakan pemanasan bersama
- Cara mengubah kecepatan sepeda
- Cara mengemudikan kendaraan yang aman dan benar
- Pemberitahuan hal-hal yang harus disiapkan
peserta sebelum berangkat dari rumah seperti sarapan apa, makanan dan minuman
yang harus dibawa, kostum (kaos lengan panjang supaya kulit tidak terbakar) dan obat-obatan pribadi
- Setiap tikungan pertigaan atau perempatan harus
ada petugas marshal
- Pengeras suara di mobil advance (mobil terdepan)
untuk beri aba-aba ke peserta seperti menunggu, gunakan satu jalur kiri, dll
- Gunakan Handy Talkie untuk koordinasi
- Siapkan truk atau mobil pick up utk kondisi
darurat atau sepeda rusak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar