Selasa, 08 Januari 2013

Ziarah Makam Anggota Mapala UI - TPU Tanah Kusir 12 Desember 2012


Menjelang ulang tahun Mapala UI yang ke-48 diadakan acara pra ulang tahun seperti melaksanakan kunjungan ke makam anggota Mapala UI. Rencana kunjungan direncanakan oleh Badan Pengurus (BP) Mapala UI ke TPU Tanah Kusir dan Fatmawati di Jakarta Selatan pada Rabu, 12 Desember 2012. Sayapun mencoba menyisihkan waktu kerja untuk berziarah dengan memilih ke TPU Tanah Kusir. Rencana kita akan berkumpul di warung dekat tempat parkir dan saya tiba pukul 13.30 lebih setengah jam dari jam yang ditentukan BP, tetapi waktu tiba disana belum ada anak BP. Lebih kurang pukul 14.00 kamipun berkumpul Mbak Nessy, Izma sang ketua beserta tiga pengurus BP, Anset dan saya, turut serta juga dua orang penggiat pecinta alam seangkatan mbak Nessy.
Kunjungan pertama kami ke makam Norman Edwin yang meninggal di Gunung Aconcagua perbatasan Argentina Cili pada April 1992 pada usia 37 tahun. Makam ini berlokasi antara tempat parkir dengan kantor administrasi, yang bila menghadap kantor tersebut posisinya di sebelah kiri. Makamnya cukup terawat paling sedikit menurut pengakuan tukang urus makam, tak lupa doa secara Islam dilafalkan oleh dua orang petugas masjid setempat yang diminta datangkan oleh mbak Nessy.
Makam Norman Edwin
Makam kedua yang kami kunjungi sebelah Timur Laut makam Norman Edwin dengan jarak lebih kurang 50 meter milik Hartono Basuki Wibowo yang meninggal di Cartensz Pyramid Pegunungan Jayawijaya pada 21 April 1981 pada usia 22 tahun 10 bulan. Petugas masjid yang sama juga melafalkan doa yang sama di atas makam yang terlihat kurang terawat.  
Makam Hartono Basuki Wibowo
Tujuan kami berikutnya adalah makam Yosef Budi “Belek” Laksmono yang meninggal di Sungai Alas Aceh Tenggara pada 25 Januari 1986 pada usia 27 tahun 7 bulan. Lokasi makam ini terpisah dari kedua makam sebelumnya karena makam Budi Belek pada kompleks Kristen lebih ke arah Barat, sebelah kanan jalan dari arah parkiran berjarak sekitar 100 meter-an. Posisi nisan menghadap utara di sekitar bawah mushola. Sama seperti kunjungan pada dua makam lainnya kami menaburkan kembang serta menuang air wewangian. Tetapi di makam ini kami tidak berdoa bersama dan sayapun berdoa sendirian saja karena mbak Nessy yang dituakan juga keberatan mimpin doa.
Berfoto bersama Andi Setiadi dekat makam Budi Belek Laksmono
Setelah berfoto kamipun bergerak pulang kembali dan janjian bertemu di sekretariat pada malam harinya untuk mendengarkan debat calon ketua dalam rangka acara pemilihan ketua umum yang biasa dilaksanakan berbarengan dengan acara Ulang Tahun Mapala UI, tetapi dengan sangat menyesal saya ingkar datang Mbak Nessy karena ada kerjaan kantor. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar